09136977622
Jakarta – Baru-baru ini viral di media sosial seputar alat bantu disabilitas netra berupa keyboard yang tak kunjung disalurkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB).
Keyboard khusus ini dikirim dari OHFA Tech Korea Selatan dan tiba di Indonesia pada 18 Desember 2022. Dua tahun berlalu, keyboard berjumlah 20 unit tak bisa keluar dari bandar udara karena tertahan di Bea Cukai, Soekarno Hatta.
Alat bantu ini tak bisa langsung diterapkan oleh siswa-siswi disabilitas lantaran kena pajak.
Merespon kasus viral ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani walhasil joker123 turun tangan dan menyambangi Bea Cukai Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Ia mengatakan, kasus viral berkaitan alat pelajaran milik SLB yang tertahan di Bea Cukai dan dikenakan pajak akan diselesaikan Senin, 29 April 2024.
“Malam ini, aku bersama pimpinan @beacukairi di Kantor @bcsoetta membahas mengenai pelbagai informasi aktual yang muncul di publik berkaitan pelayanan BC. Saya mendengar laporan penanganan kasus yang viral, seperti pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB),” tulis Sri dalam unggahan Instagram pribadinya, dikutip Senin (29/4/2024).
Sri menyebutkan, barang impor berupa keyboard sebanyak 20 unit tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh perusahaan jasa titipan (PJT) yaitu DHL pada tanggal 18 Desember 2022.
“Tapi karena pelaksanaan pengurusan tak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditentukan sebagai Barang Tak Dikontrol (BTD),” jelas Sri dalam keterangan foto.
Keyboard untuk Disabilitas Rupanya Barang Hibah
Akhir-akhir di media sosial twitter atau X, lanjut Sri, baru dikenal bahwa terbukti barang kiriman tersebut yaitu barang hibah.
“Sehingga BC akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan berkaitan.”
Berhubungan kasus ini, dia pun memberi arahan terhadap Bea Cukai untuk menjalankan pembetulan layanan.