09136977622
Setelah berhasil menangkap buronan nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduan di Bali, Polri masih mempunyai tugas untuk mengusut pihak-pihak yang menolong menyembunyikan pemimpin gangster tersebut di Indonesia.
Total ada delapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat dalam pelarian Chaowalit Thongduang.
“Ada 8 WNI yang mempunyai keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan identitas serta cara bagaimana buronan bertahan hidup selama berada di Indonesia,” kata Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada dikala sua pers, Pekan (2/6/2024).
Meski mereka masih sebagai saksi dalam penyidikan slot server thailand no 1 kasus ini, kata Wahyu, melainkan dari delapan WNI yang diduga terlibat dalam pengerjaan pelarian Chaowalit Thongduan ternyata mempunyai latar pekerjaan bermacam.
Mereka yaitu T sebagai sopir Grab; W pegawai konter telepon seluler; A sopir Gocar; SA teman kencan; EA teman dari SA; TA agen BRIlink; ES sewa kapal (menolong Chaowalit Thongduan masuk ke Indonesia); dan SR sopir taksi.
“Delapan orang tersebut ada yang bekerja sebagai driver ojek online (ojol), sopir taksi, agen pengiriman uang, pemilik jasa sewa kapal, dan juga teman buronan selama dalam pelarian di Indonesia,” sebutnya.
Sementara untuk WNI lainnya yang telah ditangkap yaitu FS yang diduga terlibat mempersiapkan identitas palsu Chaowalit Thongduang untuk mengganti nama menjadi Sulaiman.
“Kemudian hingga di Indonesia ada WNI inisial FS yang sebelumnya telah dipersembahkan di Thailand untuk menolong buronan membikin identitas palsu sebagai WNI dengan nama Sulaiman,” ujarnya.
“Identitas palsu tersebut berupa KTP, KK, dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur. Untuk para pelaku ini masih dalam pencarian,” tambah Wahyu.
Masuk Indonesia Sejak Desember 2023
Sekadar informasi Chaowalit Thongduang ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Kabupaten Jahil, Provinsi Bali. Setelah itu Polri malahan akan melaksanakan pengerjaan ekstradisi atau pemulangan tersangka buronan nomor satu, Chaowalit Thongduan ke Thailand.
Penangkapan dilakukan berdasarkan hasil penerbitan red notice interpol yang dimintakan oleh kepolisian Thailand atas sederet rekam jejak kriminalitas dari Chaowalit Thongduang.
Saat persidangan di Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022, Chaowalit divonis penjara 20 tahun enam bulan. Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan dengan hukuman seumur hidup.
Kemudian, Chaowalit dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat. Di penjara, dia sempat jatuh sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat. Tapi, pada 22 Oktober 2023 dia malahan melarikan diri.
Selanjutnya, polisi yang melacak sempat menemukan Chaowalit ke daerah persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November 2023. Dalam pertemuan ini, sempat terjadi baku tembak hingga dia berhasil melarikan diri kembali.
Pemimping ghangster Thailand ini dilaporkan masuk kawasan Indonesia semenjak Desember 2023.