KFC Digugat Hamburger, Ini Pentingnya Sesuaikan Foto dengan Produk Aslinya

Pertengahan November 2021 lalu, jagat media sosial dihebohkan dengan pria yang menggugat KFC Indonesia karena hamburger yang dipesannya tidak sesuai gambar, Be-emers. Nah, oleh karena itu sebaiknya tampilan iklan atau foto sesuai dengan produk aslinya lho!

Pria asal Palopo bernama Erwin Sandi mendadak viral karena meminta KFC meminta maaf atas pelayanan yang click here diberikan. Ervin mengetahui hamburger yang dibelinya di KFC tidak sesuai dengan gambar di menu. Alhasil, Erwin melontarkan empat pertanyaan kepada KFC, antara lain:

KFC harus meminta maaf secara terbuka di situs resminya dengan menyebut Erwin Sandi di Facebook dan Instagram sebagai pelanggan yang merasa tersinggung.

Tingkatkan layanannya

Pemberian makanan kepada anak yatim piatu setiap hari Jumat di minimal 5 panti asuhan di wilayah Palopo selama sebulan.

KFC belum memecat satupun karyawannya sehubungan dengan masalah ini. Ini jelas menjadi pelajaran bagi KFC. Oleh karena itu, daripada bisnis Anda menghadapi masalah yang sama seperti KFC, maka dari itu penting untuk mencocokkan foto dengan produk asli perusahaan Anda.

Kepercayaan konsumen dan dunia usaha

Foto produk merupakan aspek penting dalam sebuah bisnis. Selain sebagai media presentasi produk, foto juga bisa digunakan untuk keperluan promosi.

Bahkan, kami berharap foto produk yang bagus membantu menjual produk dengan baik, Be-emers. Faktanya, menurut survei Weebly, sekitar 75% pembeli eCommerce percaya bahwa foto produk benar-benar bisa mempengaruhi keputusan pembeliannya, lho!

Oleh karena itu, semakin profesional atau bagus sebuah foto produk, maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan atau brand tersebut akan semakin meningkat. Faktanya, foto produk yang profesional akan memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Ada perlindungan konsumen

Jadi, meskipun kualitas foto produk Anda penting, jangan sampai foto tersebut tidak sesuai dengan produk sebenarnya! Kepercayaan konsumen bisa sangat hilang jika produk yang dibelinya tidak sesuai dengan tampilan foto yang kita publikasikan.

Nah, seperti yang terjadi pada Erwin Sandi dan KFC, Be-emers. Bahkan tak jarang banyak ditemukan kasus toko online atau penjual makanan di layanan pesan antar yang menampilkan gambar namun tidak sesuai dengan produk aslinya. Wah, jangan ditiru yang seperti itu ya, Be-emers! Soalnya secara hukum yang disebutkan dalam UU Online, konsumen berhak menerima barang yang sesuai dengan syarat dan jaminan yang dijanjikan penjual lho!

Konsumen juga berhak mendapatkan informasi yang valid dan jelas mengenai kondisi dan garansi barang yang dibelinya. Akibatnya, pelaku ekonomi dapat dituntut oleh pembeli jika tidak memberikan hak tersebut.

Di Indonesia sendiri, hak-hak konsumen dilindungi oleh UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Selain menerima hak-hak yang ditetapkan oleh Be-emein di atas, konsumen juga berhak untuk:

Pendapat dan keluhannya mengenai barang dan jasa yang diterimanya didengarkan

Pelanggan juga berhak mendapatkan kompensasi, kompensasi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterimanya tidak sesuai dengan harapannya.